Siapa yang tidak kenal dengan hipnosis? Bagi penggemar psikologi, hipnosis sudah menjadi salah satu bahasan psikologi populer. Banyak sekali orang-orang yang belajar psikologi tertarik mempelajari ilmu terapan ini. Mulai dari remaja sampai yang dewasa.
Hipnosis sendiri sebenarnya berawal dari tokoh psikologi Sigmund Freud yang mencetuskan Unconsciousness (bawah sadar). Pada prinsipnya, dalam pikiran kita terdapat unconsciousness yang lebih besar daripada consciousness. Perbandingannya sekitar 80% (ada yang mengatakan 78%) dengan 20% (22%). Freud meyakini bahwa bawah sadar ini mempengaruhi semua aktifitas kita dan mengatakan bahwa bawah sadar sangat susah untuk diakses. Kemudian dalam perkembangannya muncullah hipnosis yang dapat menembus dan memprogram ulang bawah sadar manusia.
Munculnya hipnosis tidak serta merta diterima oleh masyarakat ilmuwan karena ilmu ini dianggap masih abstrak dan tidak sesuai dengan logika ilmiah.
Baru-baru ini, Mimin lihat ada pembahasan tersendiri tentang hipnosis di situs APA (American Psychological Association). Di dalam situs tersebut, dijelaskan :
Hypnosis is a therapeutic technique in which clinicians make suggestions to individuals who have undergone a procedure designed to relax them and focus their minds.
Although hypnosis has been controversial, most clinicians now agree it can be a powerful, effective therapeutic technique for a wide range of conditions, including pain, anxiety and mood disorders. Hypnosis can also help people change their habits, such as quitting smoking.
Adapted from the Encyclopedia of PsychologySelain itu juga ada sekitar 14 ebook yang dijual di situs APA tersebut. Hemp.. apakah ini pertanda bahwa masyarakat ilmuwan sudah menerima hipnosis sebagai sub disiplin psikologi?
Penampakan Situs APA yang Membahas Psikologi |
Handbook Tentang Hipnosis di APA |
Tag :
Internasional,
Psikologi
0 Komentar untuk "Apakah Hipnosis Diakui Akademisi Psikologi?"