Kalau kamu sudah belajar psikologi dari dasar, kamu pasti tahu dengan
aliran Psikoanalisis. Ituloh.. aliran yang mencetuskan sebuah teori tentang
Sadar (consciousness) dan tidak sadar (unconsciousness) yang di dalamnya ada
struktur kepribadian individu yaitu ID, EGO dan Superego. Konsep yang
dicetuskan Sigmund Freud ini sebenarnya sangatlah kontroversial di jamannya
karena kita ketahui sendiri kalau konsep Freud tersebut ditemukan tidak melalui
metode ilmiah. Walaupun begitu, konsep Freud ini bergilirnya waktu diterima dan
dikembangkan oleh para ilmuwan sampai di jaman ini.
Ada yang menarik dari konsep struktur kepribadian yang dicetuskan oleh
Freud, yaitu Ego Defense Mechanism atau mekanisme pertahanan Ego.
Biasanya juga disebut sebagai defense mechanism atau mekanisme pertahanan.
Mekanisme pertahanan Ego ini sangat menarik dibahas karena dengan mempelajari
konsep ini, kita dapat mengetahui perilaku orang lain dan uniknya, setiap orang
pasti menggunakan mekanisme pertahanan ego di dalam kehidupan sehari-hari. Lalu
apa sih definisi dari mekanisme pertahanan ego?
Merujuk pada buku psikologi abnormal karangan Gerald C. Davison, John M
Neale dan Ann M Kring, menjelaskan bahwa mekanisme pertahanan ego merupakan suatu
strategi yang digunakan tanpa disadari untuk melindungi ego dari kecemasan. Sedangkan kalau kita merujuk
pada kamus buku psikologi dari J. P. Chaplin, menjelaskan bahwa mekanisme
pertahanan adalah sebarang pola tingkah laku yang melindungi jiwa terhadap
kecemasan, rasa malu atau kesalahan. Kalau kita tarik kesimpulan, penjelasan operasional dari mekanisme
pertahanan ego adalah tingkah laku yang muncul akibat kita merasa
bahaya, takut, malu, gengsi dan merasakan perasaan negatif lainnya. Tingkah
laku tersebut hadir dengan tujuan melindungi kit dari perasaan negatif yang
muncul secara sengaja atau tidak disengaja.
Mekanisme pertahanan ego ini menurut Freud ada 7 macamnya, yaitu : represi
(repression), pengingkaran (denial), proyeksi (projection), displacement, formasi reaksi (reaction
formation)
dan sublimasi (sublimation).
Represi (Repression)
Merupakan mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh setiap orang dengan
menekan impuls-impuls atau pemikiran-pemikiran ke bawah sadar (unconsciousness) karena tidak adapat diterima
oleh ego. Represi tidak hanya mencegah impuls dan pemikiran tersebut ke bawah
sadar, namu juga tetap mengubur segala hasrat yang timbul di dalam diri individu
sehingga tidak berkembang. Represi ini adalah mekanisme pertahanan yang paling
bahaya bagi individu karena ketika individu menggunakan mekanisme pertahanan
ini, mereka menimbun beban masalah mereka. Apabila beban masalah tersebut tidak
dikeluarkan dengan self healing maka bisa jadi beban masalah
tersebut menjadi penyebab gangguan kejiwaan. Setidaknya orang yang menimbun
masalahnya, merasakan kegamangan rasa atau bingung apa yang harus dilakukan.
Contoh : orang yang memiliki masalah, ia memutuskan untuk tidak menceritakannya
pada orang lain dan memilih memendam masalah tersebut sendiri.
Proyeksi (Projection)
Selanjutnya adalah Proyeksi, yaitu mekanisme pertahanan ego yang
dilakukan oleh orang dengan mengatribusikan kepada orang lain pikiran atau
perasaannya sendiri. Contoh : individu yang membenci kelompok atau ras tertentu
percaya bahwa mereka (kelompok atau ras) yang membencinya. Jadi sebenarnya orang
yang melakukan mekanisme pertahanan ego ini sedang melemparkan kekesalannya
pada orang lain.
Displacement
(Displacement)
Mekanisme pertahanan ego yang dilakukan oleh individu dengan mengarahkan
respon-respon emosional dari objek yang mungkin bahaya ke suatu objek
pengganti. Pasti ada diantara kita ketika marah selalu berteriak, memukul bonek
atau samsak, ngomong-ngomong sendiri pada benda-benda mati dan lain sebagainya.
Rasionalisasi
(Rationalization)
Mekanisme pertahanan ego dengan memberikan penjelasan yang dapat
diterima secara sosial yang bukan merupakan alasan sebenarnya dari perilakunya.
Bahasa gaulnya rasionalisasi ini adalah Ngeles. Orang-orang yang suka ngeles waktu
diberitahu atau diberikan pertanyaan ini itu, sebenarnya sedang menggunakan
mekanisme pertahanan ego rasionalisasi. Mereka selalu aja punya cara cerdik
untuk membalas omongan atau komentar orang lain. Biasanya, orang yang sering
menggunakan mekanisme pertahanan ego rasionalisasi, wawasannya luas dan berani
keluar dari pemikiran orang-orang biasa atau istilahnya out
of the box.
Formasi Reaksi
Mekanisme pertahanan ego yang digunakan oleh individu dengan mengubah
apa yang dirasakan menjadi perasaan yang berlawanan. Orang-orang yang melakukan
mekanisme pertahanan ini, biasanya tidak mau mengakui perasaannya sendiri. Mayoritas
terjadi pada para remaja yang sedang jatuh cinta. Mereka mengatakan benci pada
lawan jenisnya, tetapi sebenarnya dia sangat mencintainya. Walhasil muncullah
pepatah “orang yang paling kita benci suatu saat menjadi orang yang kita cintai”.
Sublimasi
Mengubah impuls-impuls sosial atau agresif menjadi perilaku prososial
terutama aktifitas kreatif. Kalau ada orang yang sedang terluka hatinya karena
diremehkan, patah hati, dijatuhakan temannya sendiri dan dia memilih untuk
bangkit lalu kemudian menghasilkan sebuah karya dari luka-luka yang
didapatkannya, sebenarnya dia sedang melakukan mekanisme pertahanan ego
sublimasi. Dia ingin mengubah hal-hal buruk menjadi hal-hal baik yang dapat dia
lakukan dan berikan kepada orang lain.
7 Mekanisme pertahanan ego yang dicetuskan oleh Freud di atas, kemudian
dikembangkan oleh pengikutnya yang disebut Freudian. Kemudian dikembangkan lagi
tetapi pengembangannya sedikit keluar dari pondasi yang ditentukan oleh Freud. Orang-orang
ini disebut sebagai Neo Freudian. Pengembangan yang dilakukan oleh
ilmuwan-ilmuwan sesudah Freud, menghasilkan mekanisme pertahanan ego lebih dari
20 macam. Jadi kita dapat belajar lebih
banyak tentang perilaku-perilaku orang lain melalui mekanisme pertahanan ego
ini.
0 Komentar untuk "7 Mekanisme Pertahanan Ego yang Wajib Kamu Ketahui"