Blog Seputar Dunia Psikologi

Psycho Learner : Berbagi Tanpa Mengharap Kembali

Psycho Learner : Berbagi Tanpa Mengharap Kembali

Belajar psikologi sepertinya kurang lengkap tanpa aksi nyata. Itulah yang banyak dirasakan kru Psycho Learner. Psikologi bukanlah ilmu terawangan atau ilmu kebatinan. Psikologi adalah ilmu terapan. Menerapkan psikologi di masyarakat merupakan satu kewajiban penting dalam komunitas ini. Bukan 'ajang pamer' atau sekedar menampakkan diri dalam satu kegiatan dan membanggakannya. Sebaliknya, Psycho Learner hadir berkontribusi pada masyarakat baik dengan atau tanpa liputan serta dengan atau tanpa bayaran. Psycho Learner mencukupkan diri dengan balasan dari Tuhan.

Psycho Learner menganut konsep berbagi tanpa mengharap balasan pada sesama. Memang pada awal dibentuk, para pendirinya berniat untuk berkontribusi kepada masyarakat sembari belajar psikologi. Memperdalam ilmu yang tidak didapatkan di kampus. Selain itu, para pendiri Psycho Learner sadar akan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan penanganan psikologis. Misal, penanganan psikologi yang paling sederhana adalah menjadi teman bagi orang-orang yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, memiliki trauma yang berkepanjangan, bahkan membantu sekolah-sekolah menengah ke bawah yang membutuhkan bantuan untuk mengembangkan diri lebih baik.

Niatan tulus kru Psycho Learner yang ingin berkontribusi kepada masyarakat, di respon baik oleh Yayasan Hotline. Salah satu LSM yang tangguh memperjuangkan dan membantu sekolah-sekolah menengah ke bawah di Surabaya. Bekerja untuk membantu sekolah-sekolah menengah ke bawah dalam pengembangan siswa-siswinya, merupakan kenikmatan tersendiri bagi para kru Psycho Learner. Bermain dengan siswa-siswi sampai memberikan konseling bagi mereka dan saran pengembangan bagi para guru dalam pengembangan kurikulum, metode belajar, serta memberikan edukasi yang berbasis psikologi.

Senin, 22 Agustus 2016 sebagai partner dari Yayasan Hotline, Psycho Learner diundang dalam acara FGD (Focus Group Discussion). Dalam FGD ini, Yayasan Hotline juga mengundang beberapa guru bimbingan konseling atau guru bimbingan penyuluhan beserta kepala sekolah untuk mencari solusi pengembangan sekolah mereka. Pembahasan dalam FGD tersebut sangat menarik. Berkaitan dengan "Bagaimana memberikan edukasi yang sesuai dengan sekolah menengah ke bawah?". Sebelum FGD dilakukan, Psycho Learner melakukan survey di sekolah yang dituju. Survey lebih difokuskan pada anak-anak dengan cara memberikan tes kepribadian sederhana bagi mereka agar didapatkan data yang valid.

Semua guru yang hadir, perwakilan kru Psycho Learner dan dari staff Yayasan Hotline saling berdiskusi dengan baik. Memunculkan ide-ide dari persoalan yang dialami oleh sekolah dalam FGD tersebut. Kemudian ide-ide tersebut dieksekusi selama beberapa hari ke depan oleh kru Psycho Learner yang sudah terkoordinasi dengan Yayasan Hotline dan pihak sekolah yang terkait.

Koordinasi Psycho Learner dengan Hotline
Berkoordinasi Sebelum Melakukan Diskusi Dengan Para Guru

Koordinator Research & Development, Groufie dengan Guru Sebelum Presentasi (Membuang Grogi)
Koordinator Research & Development, Groufie dengan Guru Sebelum Presentasi (Membuang Grogi)
Presentasi Dari Salah Seorang Perwakilan Sekolah Setelah Berdiskusi dengan Kru Psycho Learner
Presentasi Dari Salah Seorang Perwakilan Sekolah Setelah Berdiskusi dengan Kru Psycho Learner
Co-Leader Psycho Learner yang Mempresentasikan Hasil Diskusi dengan Guru.
Co-Leader Psycho Learner yang Mempresentasikan Hasil Diskusi dengan Guru. 

Jika sahabat tertarik dengan komunitas Psycho Learner, sahabat dapat langsung menghubungi Call Center Psycho Learner di nomor  081252595367 pada Hari Senin s/d Kamis jam 19.00 - 21.00 WIB atau Stalking di Facebook dan Instagram.


0 Komentar untuk "Psycho Learner : Berbagi Tanpa Mengharap Kembali"

Back To Top