Dilihat dari judulnya serasa horror ya? Hehehe.. Sebenarnya awal judul artiikel yang terpikirkan adalah Berteman karena Rasa Takut mengingat banyaknya curhat yang disampaikan kepada Mimin tentang pertemanan ini, tetapi karena hari ini adalah hari spesial, hari Ulang Tahun Negara Indonesia yang ke 71 jadilah judul seperti itu.
Yuk kita renungkan bersama. Apakah arti pertemanan itu?
Ada yang berpendapat :
"Teman itu enak diajak gila-gilaan" | Benar!
"Teman itu selalu ada saat senang dan susah" | Sepakat!
"Teman itu yang tahu diri kita seutuhnya" | Setuju!
"Teman itu saling menghormati satu sama lain" | Sependapat!
"Teman itu tidak munafik! Dia menjadi dirinya sendiri" | Betul!
Semua pendapat di atas benar adanya. Tidak ada yang salah. Saling mendukung satu sama lain karena memang pertemanan realitanya seperti itu. Tetapi ada hal-hal yang perlu kita pahami bahwa kepribadian manusia bersifat dinamis bergantung kondisi, tempat, waktu dan pengalaman. Tidak pernah sama pada rentang waktu tertentu. Berganti pada kondisi yang berbeda. Berubah pada tempat yang tak terduga. Terikat dengan pengalaman yang ada.
Mari kita renungkan bersama :
"Teman itu enak diajak gila-gilaan" | Kalau misal gila-gilaannya salah satu teman kita gak suka bagaimana? Apa masih di terusin? Apalagi traumanya muncul saat gila-gilaan. Semisal trauma ketinggian. Apa itu tetap dibilang enak?
"Teman itu selalu ada saat senang dan susah" | Kalau kamu susah dan dia juga susah, apa iya kamu bilang seperti itu? Coba deh bayangkan. Kalau susahnya lebih berat daripada kesusahan yang kamu hadapi.
"Teman itu yang tahu diri kita seutuhnya" | Kamu sendiri tahu teman kamu gak? Jangan-jangan kamu hanya nuntut terus menerus tanpa mencoba memahami secara utuh teman kamu.
"Teman itu saling menghormati satu sama lain" | Ini sih bagus. Tetapi tetap ingat ya? Menghormati teman perlu ada modifikasi loh. Karena kalau kita lakukan penghormatan dengan cara yang formal melulu, pastinya membosankan!
"Teman itu tidak munafik! Dia menjadi dirinya sendiri" | Lah? Kalau dia orangnya suka mencuri dan gak bertanggung jawab, apa iya kamu masih berteman dengan orang seperti itu? Terus terus.. kalau dia selalu berbicara kotor melulu, apa iya kamu mau betah berlama-lama ama dirinya?
Bijak mendefinisikan arti pertemanan sangatlah penting untuk memperkuat pondasi, teman seperti apa yang patut kita pilih menerima segala pengorbanan kita. Rasakan saja ketika kita salah mendefinisikan kata pertemanan, bisa jadi rasa takut selalu menghantui. Takut karena merasa terancam kalau rahasia (aib) kita dibongkar dan disebarluaskan oleh dia, takut karena jikalau dia pergi tanpa alasan rasanya ada yang kurang dan sakit hati, takut menyakiti karena menolak permintaan dia. Setiap hari merasa takut yang tidak menentu. Walhasil.. Apapun yang kita kerjakan tidak pernah optimal, gagal fokus dan dampak yang paling menakutkan adalah selalu berpikir negatif! Kalau sudah begini bukankah pertemanan kita terjajah oleh keegoisan yang merusak? Pasti!
Yuk.. Mulai sekarang kita terapkan jalinan pertemanan yang sehat, bebas tetapi tetap bertanggung jawab!
Mari kita renungkan bersama :
"Teman itu enak diajak gila-gilaan" | Kalau misal gila-gilaannya salah satu teman kita gak suka bagaimana? Apa masih di terusin? Apalagi traumanya muncul saat gila-gilaan. Semisal trauma ketinggian. Apa itu tetap dibilang enak?
"Teman itu selalu ada saat senang dan susah" | Kalau kamu susah dan dia juga susah, apa iya kamu bilang seperti itu? Coba deh bayangkan. Kalau susahnya lebih berat daripada kesusahan yang kamu hadapi.
"Teman itu yang tahu diri kita seutuhnya" | Kamu sendiri tahu teman kamu gak? Jangan-jangan kamu hanya nuntut terus menerus tanpa mencoba memahami secara utuh teman kamu.
"Teman itu saling menghormati satu sama lain" | Ini sih bagus. Tetapi tetap ingat ya? Menghormati teman perlu ada modifikasi loh. Karena kalau kita lakukan penghormatan dengan cara yang formal melulu, pastinya membosankan!
"Teman itu tidak munafik! Dia menjadi dirinya sendiri" | Lah? Kalau dia orangnya suka mencuri dan gak bertanggung jawab, apa iya kamu masih berteman dengan orang seperti itu? Terus terus.. kalau dia selalu berbicara kotor melulu, apa iya kamu mau betah berlama-lama ama dirinya?
Bijak mendefinisikan arti pertemanan sangatlah penting untuk memperkuat pondasi, teman seperti apa yang patut kita pilih menerima segala pengorbanan kita. Rasakan saja ketika kita salah mendefinisikan kata pertemanan, bisa jadi rasa takut selalu menghantui. Takut karena merasa terancam kalau rahasia (aib) kita dibongkar dan disebarluaskan oleh dia, takut karena jikalau dia pergi tanpa alasan rasanya ada yang kurang dan sakit hati, takut menyakiti karena menolak permintaan dia. Setiap hari merasa takut yang tidak menentu. Walhasil.. Apapun yang kita kerjakan tidak pernah optimal, gagal fokus dan dampak yang paling menakutkan adalah selalu berpikir negatif! Kalau sudah begini bukankah pertemanan kita terjajah oleh keegoisan yang merusak? Pasti!
Yuk.. Mulai sekarang kita terapkan jalinan pertemanan yang sehat, bebas tetapi tetap bertanggung jawab!
0 Komentar untuk "Pertemanan yang Terjajah"