Memahami manusia tidak boleh "sekedar" mengetahui dirinya. Khususnya bagi akademisi psikologi, wajib memahami manusia seccara utuh dan dari segala sudut pandang. Jika kita amati, manusia itu memiliki keunikan tersendiri. Tuhan memberikan potensi yang berbeda terhadap masing-masing hambaNya. Kecerdasan yang berbeda beserta kepribadian yang berbeda. Tidak satupun yang diciptakan sama.
Bagi sebagian orang, perbedaan tersebut menjadi rahmat bagi dirinya. Menerima orang lain dengan sepenuh hati. Menjadi pengisi kekurangan dari orang lain. Tetapi di lain sisi, ada juga orang-orang yang tidak menerima perbedaan itu sebagai rahmat. Merasa bangga diri karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, sebaliknya ada yang merasa sangat pesimis karena merasa diberikan terlalu banyak kekurangan pada dirinya. Walhasil.. muncullah penyakit-penyakit pikiran yang menghinggapi.
Screensho Facebook Lapak Psikologi |
1. Pikiran Negatif
Siapa yang tidak mengenal perihal ini? Salah satu penyakit pikiran yang bahkan Tuhan pun menganjurkan menjauhi hal ini. Orang-orang dengan pikiran negatif, cenderung menilai dengan sudut pandang pribadinya. Sebabnya bisa karena informasi yang didapat tidak utuh, pengalaman masa lalu yang buruk, hasutan orang lain atau memang karena dia belum mengenal baik dirinya sendiri.
2. Rusaknya Konsep Berpikir
Orang yang terlalu dalam dalam pikiran negatif dan tidak segera belajar untuk berpikir positif, secara tidak langsung merusak konsep berpikirnya sendiri. Rusaknya konsep berfikir ini dapat dibilang menjadi "momok" bagi orang tua yang melihat anak-anaknya memilih pergaulan tidak baik.Orang yang sudah rusak konsep berfikirnya, perlu diberikan penanganan khusus jika ingin kembali pada konsep berfikir yang baik.
3. Mudah Menyimpulkan Padahal Belum Mengetahui Kebenarannya
Banyak orang yang tergesah-gesah menyimpulkan informasi yang tidak jelas. Apalagi di jaman serba internet. Informasi-informasi yang sangat bebas di akses memberi kita kesempatan untuk menyimpulkan informasi apapun yang kita terima tersebut tanpa mengetahui kebenarannya.
4. Judgement Pada Orang Lain/Diri Sendiri Tanpa Mempedulikan Banyak Faktor
Setelah mendapatkan banyak informasi tidak jelas dan menyimpulkan tanpa tahu kebenarannya, orang cenderung menjustifikasi tanpa mempedulikan banyak faktor. Mungkin saja orang yang terpaksa mencuri, memang sangat membutuhkan materi. Walau dia sudah berusaha sana sini tetapi tidak ada yang membantu atau mungkin saja seorang pemimpin memberikan satu putusan yang tidak diterima oleh orang-orang yang dipimpinnya mempertimbangkan banyak faktor apabila putusan tersebut tidak diambil akan menyebabkan keburukan yang lebih parah.
Siapa yang tidak mengenal perihal ini? Salah satu penyakit pikiran yang bahkan Tuhan pun menganjurkan menjauhi hal ini. Orang-orang dengan pikiran negatif, cenderung menilai dengan sudut pandang pribadinya. Sebabnya bisa karena informasi yang didapat tidak utuh, pengalaman masa lalu yang buruk, hasutan orang lain atau memang karena dia belum mengenal baik dirinya sendiri.
2. Rusaknya Konsep Berpikir
Orang yang terlalu dalam dalam pikiran negatif dan tidak segera belajar untuk berpikir positif, secara tidak langsung merusak konsep berpikirnya sendiri. Rusaknya konsep berfikir ini dapat dibilang menjadi "momok" bagi orang tua yang melihat anak-anaknya memilih pergaulan tidak baik.Orang yang sudah rusak konsep berfikirnya, perlu diberikan penanganan khusus jika ingin kembali pada konsep berfikir yang baik.
3. Mudah Menyimpulkan Padahal Belum Mengetahui Kebenarannya
Banyak orang yang tergesah-gesah menyimpulkan informasi yang tidak jelas. Apalagi di jaman serba internet. Informasi-informasi yang sangat bebas di akses memberi kita kesempatan untuk menyimpulkan informasi apapun yang kita terima tersebut tanpa mengetahui kebenarannya.
4. Judgement Pada Orang Lain/Diri Sendiri Tanpa Mempedulikan Banyak Faktor
Setelah mendapatkan banyak informasi tidak jelas dan menyimpulkan tanpa tahu kebenarannya, orang cenderung menjustifikasi tanpa mempedulikan banyak faktor. Mungkin saja orang yang terpaksa mencuri, memang sangat membutuhkan materi. Walau dia sudah berusaha sana sini tetapi tidak ada yang membantu atau mungkin saja seorang pemimpin memberikan satu putusan yang tidak diterima oleh orang-orang yang dipimpinnya mempertimbangkan banyak faktor apabila putusan tersebut tidak diambil akan menyebabkan keburukan yang lebih parah.
***
Memang banyak hal yang sulit kita mengerti, tetapi semua hal tersebut ada baiknya dipastikan sejelas-jelasnya terlebih dahulu daripada menyakiti orang lain. Sekali lagi Mimin mengajak, cobalah untuk intropeksi diri setiap hari. Jika memang mampu, intropeksi diri setiap waktu. Orang lain tidak sepenuhnya benar dan kita tidak sepenuhnya salah. Begitu sebaliknya.
Belajar memahami mengapa, apa dan bagaimana diri sendiri dan orang lain menjalani kehidupannya memang tidak mudah. Tetapi harus selalu dilatih dan dilatih tiap waktu.
0 Komentar untuk "4 Penyakit Pikiran Manusia"