Beberapa waktu lalu saya telah memposting tentang Adversity Quotient (AQ). Apa sih AQ itu? klik di sini.
Perlu kita ketahui bahwa AQ ternyata memiliki empat dimensi. Dimensi apa sajakah itu? Empat dimensi dari AQ bisa kita singkat menjadi CO2ER, yaitu Control, Origin Ownership, Endurance, dan Reach. Yuk, kita bahasa satu per satu.
Yang pertama adalah Control. Pengertian dari control sendiri adalah pengawasan, pemeriksaan, atau pengendalian. Control dalam dimensi AQ memiliki pengertian sebagai kendali agar tidak cepat stress. Misalnya, kita adalah seorang atlet bulu tangkis yang sedang bertanding di kejuaraan dunia. Ketika sedang bertanding di babak final, fisik kita tentu sudah kelelahan dan pertandingan tetap berjalan. Biasanya atlet akan terlihat lebih agresif dalam bermain. Nah, di sinilah bagaimana kita mengendalikan diri agar tetap tenang dan tidak cepat stress sehingga permainan kita tetap berjalan dengan baik. Inilah yang dinamakan control.
Yang kedua adalah Origin Ownership. Secara harfiah, Origin Ownership diartikan sebagai pangkal kepemilikan. Dalam AQ, Origin Ownership berarti memiliki rasa bersalah, kemudian melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. Misalnya ketika gagal dalam pertandingan bulu tangkis, kita perlu menyadari bahwa itu karena kesalahan kita yang tidak giat berlatih dan tidak serta-merta menyalahkan orang lain. Namun jangan berlarut-larut dalam menyalahkan diri sendiri. Hal yang selanjutnya harus kita lakukan adalah introspeksi diri. Dimana letak kesalahan kita sehingga kalah dalam pertandingan? Apakah karena pukulan raket kita terlalu melambung? Setelah mengetahui apa kesalahan kita, yang harus dilakukan selanjutnya adalah memperbaiki diri, berlatih kembali agar di pertandingan selanjutnya kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
Dimensi dari AQ yang ketiga adalah Endurance. Daya tahan (Endurance) di sini bukan hanya daya tahan secara fisik saja, tapi juga daya tahan mental. Bagimana kita bersikap tangguh, tidak mudah putus asa, serta selalu berpikir positif. Misalnya setelah kalah bertanding di kejuaraan dunia, apakah kita akan berhenti jadi atlet bulu tangkis? Ataukah kita akan semakin giat berlatih untuk pertandingan selanjutnya? Jika pilihan Anda adalah yang kedua, berarti Anda memiliki Endurance yang merupakan dimensi dari AQ. Kita harus bangkit dari keterpurukan dan berusaha lebih keras dari sebelumnya. Dan yang terpenting adalah selalu positive thinking!
Yang terakhir adalah Reach. Secara leksikal, Reach berarti mencapai. Dalam dimensi AQ ini, yang dimasud Reach adalah realistis dan proporsional. Relaistis dalam arti apa yang kita harapkan adalah hal yang wajar. Dan proposional di sini berarti sebanding dengan usaha yang kita keluarkan. Misalnya kita ingin menang di kejuaraan bulu tangkis Internasional, tapi kita kita mau berlatih dengan giat, ini namanya kita tidak realistis dan tidak proporsional. Jadi untuk mencapai apa yang kita inginkan, kita harus tahu kira-kira kita bisa memperolehnya dengan usaha maksimal atau tidak.
Itulah keempat dimensi dari Adversity Quotient. Apakah kita sudah memiliki empat dimensi AQ tersebut? Jika sudah, saya ucapkan selamat karena Anda termasuk orang yang mampu bertahan dan kembali bangkit ketika menghadapi masalah yang pelik.
0 Komentar untuk "4 Dimensi Adversity Quotient"