Pernahkah guru atau dosen menyuruh kita menuliskan apa kelebihan dan kekurangan kita? Pengalaman saya, sejak awal kuliah, dosen sering meminta mahasiswanya untuk menuliskan kekurangan dan kelebihannya. Bahkan ketika sang dosen meminta mengeluarkan selembar kertas, saya sudah bisa menebak bahwa kami akan segera diminta untuk menulis kelebihan dan kekurangan kami. Fungsinya untuk apa sih? Tentu saja fungsinya agar kita makin mengenal diri kita. Apa saja potensi yang bisa secara optimal dikembangkan dan bagaimana merubah kekurangan kita menjadi kelebihan.
Namun faktanya, ketika diminta untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan, kita justru lebih mudah menulis kekurangan kita dibanding kelebihan yang kita miliki. Mengapa demikian? Coba kita tanya pada diri kita sendiri.
Manusia memang cenderung berpikiran negatif, maka dari itu kita lebih mudah menulis kekurangan kita dibanding kelebihan kita. Tapi kalau hanya meratapi kekurangan saja, apa yang akan kita dapatkan? Yup, salah satunya kita menjadi manusia yang selalu merasa kurang dan tidak bersyukur. Padahal kalau kita lihat dari kaca mata positif, nikmat Allah sungguh tiada tara untuk kita. Maka dari itu, mari kita ubah sudut pandang kita ke arah yang positif, agar kita bisa makin mengenal diri kita dan menjadikan kekurangan kita sebagai kelebihan.
Untuk merubah sudut pandang ke arah yang postif, saya ada permainan kecil. Coba kita tuliskan 5 kelebihan kita. Tak perlu banyak-banyak, cukup 5 dulu. Kalian bisa menambahkannya sendiri. Sekarang saya akan menuliskan 5 kelebihan saya, yaitu:
- Bisa menulis cerpen
- Bisa memasak
- Bisa menggambar
- Suka berdiskusi
- Suka membaca
Lima hal di atas kelihatannya memang tidak istimewa, tapi coba kita kupas satu saja. Yang pertama adalah bisa menulis cerpen. Untuk menulis cerpen, apa sih yang kita butuhkan? Yup, ketekunan. Kalau tidak tekun, kapan cerpennya akan selesai? Selanjutnya adalah imajinasi, untuk menulis cerpen, kita biasanya akan berimajinasi. Bagaimana jalan ceritanya dan sebagainya. Selanjutnya apa lagi? Ketelitian. Untuk menulis, kita juga butuh ketelitian, apakah ada kalimat yang kurang enak dibaca? Apakah ada kesalahan dalam pengetikan? Dan sebagainya. Untuk menulis cerpen saja kita membutuhkan ketekunan, imajinasi, dan ketelitian. Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kita memiliki empat kelebihan dari satu kelebihan yang kita tulis tadi.
Kalau di balik lima kelebihan yang kita tulis tadi ada kelebihan lain, misalnya tiga kelebihan lagi, seperti yang saya contohkan di atas, itu berarti sebenarnya kita sudah menuliskan 20 kelebihan kita. Wow, angka yang sangat fantastis, bukan? Padahal ketika diminta menulis 10 kelebihan saja sulitnya minta ampun.
Setelah membaca artikel ini, apa yang Anda pikirkan? Siapkah Anda merubah sudut pandang Anda ke arah yang lebih positif? Siapkah Anda mengoptimalkan potensi? Mari berubah menjadi lebih baik. :-)
0 Komentar untuk "Berubah ke Sudut Pandang Positif"