Bagi orang-orang yang belajar psikologi, memahami orang lain termasuk dalam salah satu kegiatan yang sangat mengasyikkan. Bagaimana setiap orang berperilaku didorong oleh motif tertentu yang terkadang kita sendiri tidak tahu secara pasti. Uniknya, terkadang banyak juga individu yang melakukan suatu kegiatan tetapi mereka tidak mengetahui mengapa mereka melakukan kegiatan itu. Tetapi tidak semua orang yang mengalami hal tersebut. Mayoritas individu yang belum memahami mengapa mereka berperilaku yang tidak mereka pahami sendiri adalah anak-anak dan remaja. Berbeda dengan orang yang telah sampai pada tahap perkembangan dewasa. Dalam tahapan inilah setiap individu memilih skala prioritas yang harus dikerjakan.
Kali ini Mimin akan membahas tentang memahami orang lain melalui masa perkembangannya. Berbeda dengan cara-cara yang biasa kita lakukan dengan mengikuti tes kepribadian yang bertebaran di internet atau dimanapun kita bisa mendapatkannya.
Mau tidak mau, kita harus menyadari dan memahami bahwa masa perkembangan setiap manusia sangatlah patut untuk diperhatikan. Mengapa anak kok sering bertingkah melanggar norma? Mengapa remaja selalu ingin coba-coba? Atau.. mengapa orang dewasa harus memenuhi kebutuhan biologisnya dengan pernikahan? Kesemua pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan sudut pandang psikologi perkembangan. Kita dapat mempelajarinya melalui fase perkembangan manusia dari fase prenatal sampai dengan lansia.
Mengenal dan Memahami Batasan Umur Pada Setiap Perkembangan
Pernahkah kita mencari tahu, sejak kapan kita menjadi remaja? Atau.. sejak kapan kita menjadi orang dewasa? Loh.. Kok ada juga bapak/ibu sifatnya kekanak-kanakan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sesekali mampir di pikiran kita. Benar tidak? Yaps.. kalau memang benar, mari kita cari tahu berapa batasan umur pada setiap perkembangan. Kapan individu tersebut dikatakan anak, remaja, atau dewasa?
Individu dapat dilihat batasan umurnya dapat dikategorikan menajdi 2, yaitu Chronological Age dan Mental Age. Chronological Age dapat kita pahami sebagai umur yang sebenarnya. Dimana disinlah kita dapat melihat batasan umur kita. Hurlock (1991) mengkategorikan fase tahap perkembangan manusia. Adapun fase perkembangan tersebut adalah sebagai berikut :.
- Periode prenatal : Konsepsi Kelahiran (dalam kandungan)
- Bayi : kelahiran sampai akhir minggu kedua
- Masa Bayi : akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua
- Awal masa kanak-kanak : 2 sampai dengan 6 tahun
- Akhir masa kanak-kanak : 6 sampai 10/12 tahun
- Masa puber/pramasa remaja : 10/12 sampai 13/14 tahun
- Masa remaja : 13/14 sampai 18 tahun
- Awal masa dewasa : 18 sampai 40 tahun
- Usia pertengahan : 40 sampai 60 tahun
- Masa tua/Lansia : 60 sampai meninggal
Pentingnya mengetahui batasan umur ini, mencegah kita agar kita tidak gagal dalam masing-masing tahap perkembangan.
Selanjutnya mental age yang merupakan umur mental. Konsep mental age ini dikenalkan oleh Alfred Binet salah satu tokoh psikologi yang bergerak dibidang pengukuran kognitif. Binet mengemukakan Mental Age (usia mental) merupakan tingkat perkembangan mental dibanding orang-orang lain. Binet berpendapat bahwa anak yang terbelakang mental akan menunjukkan perilaku yang sama dengan anak normal dengan usia yang lebih muda. Dia membuat norma intelegensi dengan melakukan tes pada 50 anak tidak terbelakang mental dengan usia antara 3 sampai 11 tahun. Anak-anak yang diperkirakan terbelakang mental diberi tes dan hasilnya dibandingkan dengan hasil anak-anak seusia mereka dari kelompok sampel normal. Skor rata-rata usia mental berkaitan dengan usia sebenarnya (chronological age). Anak yang cerdas memiliki umur mental yang lebih tinggi daripada umur sebenarnya (lebih dewasa daripada umurnya); anak yang lambat, umur mentalnya di bawah umur sebenarnya (kekanak-kanakan) (Santrock, 2003)
Memenuhi Tugas Perkembangan Di Setiap Fase Perkembangan
Untuk yang satu ini, pasti kakak bertanya-tanya. Apa itu tugas perkembangan? :D Tugas perkembangan salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan oleh setiap individu kak. Mulai dari dia baru lahir, sampai di masa lansia. Tugas perkembangan ini dibuat dengan tiga tujuan (Hurlock, 1991), yaitu :
- Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu. Misalnya, orang tua dapat dibimbing dalam mengajari anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan. Dengan pengertian bahwa penyesuaian diri mereka akan sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.
- Memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapakan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.
- Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.
Hurlock (1991) juga menjelaskan tentang bahaya tugas perkembangan apabila tidak dilakukan oleh setiap individu. Hurlock beralasan tugas perkembangan memegang peranan penting untuk menentukan arah perkembangan yang normal, maka apapun yang menghalangi penguasaan sesuatu dapat dianggap sebagai bahaya potensial. ada 3 macam bahaya potensial yang umum berhubungan dengan tugas-tugas dalam perkembangan.
- Harapan yang kurang tepat; baik individu sendiri maupun lingkungan sosial mengharapkan perilaku yang tidak mungkin dalam perkembangan pada saat itu karena keterbatasan kemampuan fisik maupun psikologis.
- Melangkahi tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
- Krisis yang dialami individu individu ketika melewati satu tingkatan ke tingkatan yang lain mengandung bahaya potensial ketiga yang umum yang muncul dari tugas-tugas perkembangan itu sendiri. Keharusan menguasai tugas perkembangan selanjutnya menjadi faktor kunci dalam bahaya potensial ketiga ini. Individu yang tidak siap menjalani tugas perkembangan selanjutnya akan mengalami ketegangan dan tekanan kondisi-kondisi yang dapat mengarah pada suatu krisis.
Masa Bayi dan Awal Masa Kanak-kanak
- Belajar memakan makanan padat
- Belajar berjalan
- Belajar berbicara
- Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
- Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya
- Mempersiapkan diri untuk membaca
- Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
Akhir Masa Kanak-kanak
- Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
- Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
- Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
- Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
- Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung
- Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
- Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkatan nilai
- Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
- Mencapai kebebasan pribadi
Masa Remaja
- Mempelajari hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
- Mencapai peran sosial pria, dan wanita
- Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
- Mengharapkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
- Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
- Mempersiapkan karier ekonomi
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
- Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk berperilaku menembangkan ideologi.
Awal Masa Dewasa
- Mulai bekerja
- Memilih pasangan
- Belajar hidup dengan tunangan
- Mulai membina keluarga
- Mengasuh anak
- Mengelola rumah tangga
- Mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara
- Mencari kelompok social yang menyenangkan
Masa Usia Pertengahan
- Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga Negara
- Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, dan bahagia
- Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa
- Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu individu
- Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada tahap ini
- Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
- Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
Masa Tua
- Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
- Menyesuaikan diri dengan masa pension dan berkurangnya income (penghasilan) keluarga
- Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
- Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia
- Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
- Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes.
###
Yaps.. itulah sekilas ulasan dari Mimin. Semoga dapat dijadikan acuan untuk memahami orang lain di sekitar kita atau jika tidak, minimal kita dapat memahami diri sendiri dengan melihat tugas perkembangan yang harus kita lakukan.
0 Komentar untuk "Memahami Orang Lain Melalui Masa Perkembangannya"