Di jaman serba internet, banyak sekali informasi
yang sangat mudah kita akses. Entah melalui media sosial semacam facebook,
instagram dan twitter atau melalui blog maupun web yang saat ini berlomba-lomba
menyajikan informasi bagi para netizen. Bahkan, dengan adanya messenger
semacam BBM dan Whatsapp, kita dengan mudah mendapatkan informasi gratis tanpa
kita meminta atau mencarinya. Informasi yang bertebaran di dunia maya ini
tentunya banyak memberikan dampak positif pada semua orang. Minimal tidak perlu
repot mencari informasi terkait apapun yang kita butuhkan.
Walaupun begitu, kita tidak boleh memungkiri adanya
dampak negatif dari mudahnya informasi yang kita akses. Seperti contoh ketika
kita mencari tahu informasi tentang gangguan psikologi yang saat ini banyak
bertebaran di dunia maya. Seringkali Mimin dapati netizen yang membaca
sekilas tentang pengertian, ciri-ciri maupun karakteristik gangguan jiwa memiliki
kesimpulan bahwa dirinya terkena gangguan "A" atau dengan mudahnya
menjustifikasi temannya terkena gangguan tersebut sesuai dengan informasi yang
mereka dapat. Bagi Mimin, hal ini sangat memprihatinkan karena ketika seseorang
menjustifikasi dirinya sendiri, sedikit banyak orang tersebut membentuk
kepribadiannya sendiri.
Sangat penting bagi netizen untuk memfilter
dan memahami informasi yang dibacanya. Mencari tahu bagaimana, mengapa dan informasi
apa yang dicarinya membantu netizen agar
tetap dalam pemahamannya yang sesuai dengan semestinya. Hal ini juga berlaku
pada pemahaman netizen tentang
gangguan yang sebelumnya telah mimin contohkan. Ketika membaca informasi
tentang gangguan, penting kiranya mengetahui bagaimana penentuan gangguan tersebut dilakukan agar tidak terjadi
kesalahpahaman yang akan berakibat justifikasi diri sendiri. Memahami setiap aturan
yang ditetapkan oleh ahli beserta pedoman penetapan gangguan yang telah mereka
buat.
PPDGJ
(Panduan Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa)
Di Indonesia, buku panduan yang sering digunakan
adalah PPDGJ. Buku PPDGJ yang merupakan
singkatan dari Panduan Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa, salah satu
buku wajib yang harus dimiliki oleh semua akademisi kedokteran, yang mengambil
kepaniteraan psikiatri. Untuk kalangan akademisi psikologi, buku PPDGJ ini digunakan
hanya sekedar pengetahuan tentang gangguan itu sendiri. PPDGJ dari mulai dibuat
hingga sekarang memiliki 3 Versi, yaitu Versi PPDGJ-I, PPDGJ-II dan PPDGJ-III. Pada
versi yang terbarukan, PPDGJ-III dicantumkan beberapa isi dari DSM.
Isi dari PPDGJ sendiri meliputi : Perkembangan PPDGJ, perbandingan penggolongan diagnosis, struktur klasifikasi PPDGJ-III, beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan diagnosis gangguan jiwa dan penggolongannya, kategori diagnosis dan diagnosis gangguan jiwa dengan mengacu pada pedoman diagnosisnya, serta dilampirkan pula silsilah penegakan diagnosis banding dan tabel konversi PPDGJ-I-II-III. Kesemuanya merupakan pengetahuan pengetahuan yang sangat mendasar untuk dapat memahami dan menerapkan PPDGJ-III secara efektif dan efisien.
DSM (Diagnostic Statistical Manual)
Selain PPDGJ, ada juga DSM yang menjadi standard penentuan gangguan jiwa/gangguan mental. DSM ini dikeluarkan oleh APA, American Psychiatric Association. DSM sering digunakan oleh psikiater, dokter, psikolog, pekerja sosial, perawat, terapi okupasi dan rehabilitasi serta konselor di Amerika. Pembahasan DSM terdiri dari tiga komponen besar, yaitu : Diagnostic Classification (klasifikasi diagnosis), Diagnostic Criteria Sets (kriteria diagnosis yang ditetapkan) dan Descriptive Text (teks deskripsi).[Sumber : DSM Home]
DSM saat ini sudah diupdate ke versi 5. Dalam versi baru ini, ada beberapa isi yang diubah pada versi DSM sebelumnya dan ada yang ditambahkan. Beberapa isi yang dirubah dalam edisi terbaru ini adalah cultural concepts, DSM-5 and diagnosis for children, integrated assessment, mixed features specifier dan section iii. Sedangkan pembaharuan yang ada di DSM 5 ini adalah bab tentang informasi gangguan. Informasi gangguan yang diperbarui dalam DSM 5 adalah Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), Autism Spectrum Disorder, Conduct Disorder, Disruptive Mood Dysregulation Disorder, Eating Disorders, Gender Dysphoria, Intellectual Disability, Internet Gaming Disorder, Major Depressive Disorder and the Bereavement Exclusion, Mild Neurocognitive Disorder, Obsessive-Compulsive and Related Disorders, Paraphilic Disorders, Personality Disorder, Posttraumatic Stress Disorder, Schizophrenia, Sleep-Wake Disorders, Specific Learning Disorder, Social Communication Disorder, Somatic Symptom Disorder, Substance-Related and Addictive Disorders
ICD (International Classification of Diseases)
Buku panduan ICD ini diterbitkan oleh WHO (World Health Organization). Buku ICD juga salah satu panduan untuk menetapkan gangguan jiwa. Namun jika kita tengok isinya, ICD tidak hanya membahas tentang gangguan jiwa saja. Pembahasan ICD menyeluruh mengenai epidemiologi, health management dan clinical. ICD saat ini sudah diterjemahkan dalam 43 bahasa.
Website WHO yang menerbitkan ICD, menyediakan eLearning tool bagi user yang ingin mempelajari ICD. Alamatnya bisa di klik disini. Selain menyediakan pembelajaran online, WHO juga menyediakan software gratis yang dapat diinstall pada PC atau Laptop untuk user yang ingin mempelajari ICD secara offline. Untuk mendownloas softwarenya, silahkan klik disini.
0 Komentar untuk "Buku Panduan Penentuan Gangguan Jiwa"